Jumat, 24 Oktober 2014

Polusi Udara Menyebabkan Kanker Otak

Dalam sebuah studi baru, para peneliti meneliti jaringan otak yang terkena polusi udara selama tiga bulan, enam bulan dan 12 bulan untuk menentukan apakah ada pengaruh pada jaringan otak dengan pemaparan dalam jangka waktu tertentu. Para peneliti juga menyelidiki kaitan antara polusi udara sebagai penyebab kanker otak.

Polusi udara merupakan masalah yang umum di negara berkembang seperti Indonesia. Namun ternyata ada negara dengan polusi yang lebih tinggi yakni India dan China. Bahkan air di beberapa kota di India memiliki partikulat tingkat 5 kali di atas batas aman.

Pedoman kualitas udara WHO, pada tahun 2005, memberikan standar kualitas udara untuk mengontrol dan mengurangi dampak kesehatan akibat pencemaran udara. WHO merekomendasikan penurunan konsentrasi partikulat (PM10), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2) dan sulfur dioksida (SO2).

Di India, tingkat PM10 adalah penyebab terbesar masalah kesehatan. Pada tahun 2007, hampir 52% (63) kota berada pada tingkat PM10 kritis (≥1.5 kali). Tingkat PM10 yang lebih tinggi ditemukan di kota-kota India utara dengan peningkatan terus-menerus di Mumbai, Faridabad, Lucknow, Bangalore dan Delhi. PM10 juga sangat terkait dengan prevalensi ADHD, penyakit kanker otak dan infeksi saluran pernapasan akut.

Mencegah dan Melawan polusi udara

Mengurangi atau meminimalkan paparan polusi udara adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibatnya.
  • Polusi udara secara keseluruhan harus dikontrol dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan lembaga kesehatan masyarakat untuk menerapkan langkah-langkah yang mengatur emisi kendaraan, debu, bahan kimia industri dan rumah tangga. Individu juga harus berkontribusi untuk mengurangi, menghindari dan melawan polusi udara.
  • Bisa juga dengan mengurangi penggunaan angkutan umum dengan bersepeda atau berjalan kaki. Selain itu bisa dengan menggunakan peralatan yang hemat energi, menghindari pembakaran kayu atau sampah dan meminimalkan efek berbahaya dengan menutupi hidung Anda ketika berada di daerah yang banyak polusinya.
  • Untuk mengurangi paparan polusi udara dalam ruangan, upayakan agar rumah Anda bersih (mengurangi serangga, debu, jamur), tinggal jauh dari perokok, mengurangi penggunaan cairan kimia pembersih rumah tangga, menghabiskan waktu minimal di garasi dan memasang exhaust fan di dapur dan kamar mandi.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh Anda dan kemampuan untuk melawan efek berbahaya dari polusi udara dengan meningkatkan kebugaran fisik (olahraga) dan diet kaya antioksidan (buah-buahan dan sayuran). Penelitian menunjukkan bahwa efek berbahaya dari polutan udara utama (PM10, NO2and O3) bisa ditanggulangi dengan sering konsumsi buah-buahan dan kedelai.
Baca juga:  Mengobati Kanker Otak dengan Herbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar